Umum

4 Prinsip Penyelenggara Pemilu

Ketua KPU RI Arief Budiman kembali mengingatkan tentang empat prinsip bagi penyelenggara pemilu yang harus diwujudkan saat melaksanakan amanah dalam kepemiluan. Seperti dikutip dari kpu.go.id, keempat  prinsip tersebut diantaranya adalah sebagai berikut : Pertama, mampu bekerja dengan transparan. Dimana untuk hal-hal yang terbuka sebagai penyelenggara harus terbuka, termasuk terbuka kepada publik. Kedua, harus professional. Dimana hal ini diwujudkan dengan memahami betul tugas apa kewenangan, termasuk hal-hal yang tidak boleh diakukan. Ketiga, bekerja dengan penuh integritas, yaitu  dengan berani mengatakan yang benar itu benar dan sebaliknya berdasarkan aturan yang berlaku. Keempat, mampu bekerja sebagai teamwork yang bagus. Jika satu orang kesusahan yang lain harus membantu. Keempat pesan itu diingatkan kembali oleh Ketua KPU RI Arief Budiman, saat sambutan dalam pelantikan  empat Pengganti Antar Waktu (PAW) Anggota KPU Kabupaten/Kota di Ruang Ketua KPU RI, Jakarta, Senin (20/7/2020). Empat yang dilantik terdiri dari PAW Anggota KPU Kabupaten Luwu Utara, Kabupaten Kendal, dan Kabupaten Batam periode 2018-2023 serta PAW Anggota KPU Kabupaten Bulungan periode 2019-2024. (kpu.go.id)

KPU RI, Komitmen Pendataan Hak Pilih Hingga Titik Terluar Indonesia

Satu suara begitu berharga, komitmen inilah yang dipegang Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam mendata masyarakat yang telah memenuhi syarat sebagai pemilih di Pemilihan 2020.  Bukan hanya diperkotaan, kegiatan coklit juga mendatangi warga yang tinggal didesa, bahkan diperbatasan negara. Pengalaman inilah yang diungkapkan Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Viryan saat memimpin Apel Siaga Gerakan Coklit Serentak (GCS) di Kabupaten Bengkayang  Kalimantan Barat, Sabtu (18/7/2020). Desa Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang adalah salah satu daerah di Tanah Air yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia. Turut hadir dalam kegiatan apel unsur pemerintah daerah setempat serta kepala atau perwakilan lembaga yang ada di wilayah perbatasan seperti Bea Cukai dan Imigrasi. Dalam sambutannya Viryan menyampaikan bahwa pelaksanaan apel di wilayah perbatasan merupakan simbol komitmen penyelenggara bahwa pendataan hak pilih warga bahkan dilakukan sampai titik terjauh atau terluar Indonesia. Viryan juga berterima kasih kepada Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) yang karena keikhlasannya bekerja membantu KPU dalam melindungi hak pilih warga. Mereka disebut Viryan sebagai ujung tombak pelindung hak pilih warga. "Harus betul betul memastikan bahwa pemilih terdata secara baik," kata Viryan. Viryan pun secara khusus berpesan kepada PPDP untuk selalu mematuhi protokol kesehatan dengan menjaga jarak dan disiplin menggunakan APD. “Kita lakukan gerakan pakai masker sebagai bentuk bersama-sama bahwa seluruh jajaran penyelenggara pemilihan se-Indonesia bersama unsur masyarakat disiplin menerapkan protokol covid sebagai bentuk perlawanan terhadap pandemi covid-19,” serunya yang dilanjutkan dengan gerakan pemakaian masker secara bersama diikuti oleh seluruh peserta apel. “Simbolis pemakaian masker maknanya adalah menggunakan APD itu tidak cukup hanya satu pihak, tetapi harus dilakukan oleh semua pihak agar kita saling melindungi”, pungkasnya. Rangkaian apel siaga kemudian ditutup dengan penyematan APD secara simbolik kepada perwakilan PPDP Desa Jagoi Kecamatan Jagoi Babang Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat. Selanjutnya kegiatan berlanjut dengan monitoring coklit oleh Viryan kepada PPDP yang tengah berkeliling ke rumah warga. (kpu.go.id)

Komisioner KPU Ngawi, Dampingi PPDP Coklit Pemilik Rumah Viral

Karanganyar, Ngawi - kpu.kab-ngawi.go.id – Gerakan Coklit Serentak pada Pemilihan Lanjutan 2020 di wilayah Kecamatan Karanganyar juga diwarnai dengan kunjungan ke tokoh masyarakat. Seperti dilaksanakan oleh PPS dan PPDP di Desa Mengger Kecamatan Karanganyar. Mereka melakukan coklit di kediaman dua keluarga yang cukup dikenal di publik Ngawi. Diantaranya adalah Siti Masrilah yang merupakan anggota DPRD Kabupaten Ngawi dan Giman pemilik rumah viral.  Giman merupakan warga desa Mengger Kecamatan Karanganyar yang viral karena menggeser dan meninggikan rumah, dalam waktu semalam dengan seorang diri. Bertepatan dengan Gerakan Coklit Serentak pada Sabtu siang (18/7/2020), PPDP didampingi PPS setempat, melaksanakan Coklit di rumah Giman. Acara juga disertai oleh PPK dan Komisioner KPU Ngawi Sudarsono. Sudarsono sempat berbincang dengan Giman, menyampaikan kabar pelaksanaan Pilbup Ngawi 9 Desember 2020 mendatang. Berikutnya, PPS mendampingi PPDP untuk melakukan coklit di kediaman tokoh setempat, Siti Masrilah. Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Mengger, Warseno menyampaikan bahwa dipilihnya tokoh karena memiliki tujuan dalam penyebaran informasi coklit ke masyarakat. “Kami memilih mendahulukan coklit pada keluarga Ibu Siti Masrilah, ini karena selain anggota DPRD  juga merupakan istri dari Kepala Desa Mengger. Kami harap beliau nanti bisa berperan dalam mensosialisasikan tentang pencoklitan serta Pemilihan Bupati Dan Wakil Bupati Ngawi ini kepada warga, tujuannya adalah agar warga sadar pemilihan dan tidak golput nantinya.” Kegiatan Coklit Serentak 2020, merupakan agenda nasional untuk menyukseskan pendataan pemilih. Sebelum coklit serentak, Petugas Pemutakhiran Pemilih atau PPDP sempat melaksanakan Apel di Desa masing-masing. (As3/KRA/humas)

Monitoring Coklit Serentak, Komisioner KPU Ngawi Minta PPDP Door To Door

Hari ini, Sabtu 18 Juli 2020, PPDP Pilbup Ngawi melaksanakan Coklit Serentak di 1797 wilayah TPS. Komisioner KPU Ngawi melakukan monitoring ke berbagai kecamatan. Sudarsono, Komisioner KPU Kab Ngawi berkesempatan monitoring kegiatan di Wilayah Kecamatan Kedunggalar, Widodaren, Mantingan dan Karanganyar. Dalam apel PPDP di Desa Bangunrejo Kidul Kedunggalar, Sudarsono berpesan tentang pentingnya menjaga kesehatan dan kesungguhan dalam pendataan. "Utamakan kesehatan bersama baik petugas maupun masyarakat dimasa pandemi. Pada PPDP, kami berharap betul-betul bekerja, door to door jangan sampai mendata di atas meja. Terlebih disini mayoritas anak muda." tegasnya.   Sudarsono juga berpesan, agar PPDP saat mendata, sekaligus menyampaikan tanggal pelaksanaan Pemilihan, karrna ini sebagai bagian dari sosialisasi. Divisi yang membidangi partisipasi masyarakat itu juga mengingatkan, agar saat berfoto atau dokumentasi maupun bertindak dan berperilaku, memperhatikan netralitas sebagai petugas. Setelah apel, PPDP melakukan coklit ke wilayah TPS masing masing. Selanjutnya Komisioner KPU Ngawi, melakukukan monitoring kegiatan coklit oleh PPDP. Coklit ke kediaman Tokoh setempat. Suparno selaku kades Bangunrejo Kidul, Kecamatan Kedunggalar berkesempatan dicoklit, dengan monitoring KPU Ngawi. (humas)

Gerakan Coklit Serentak di Ngawi, PPDP Kunjungi Rumah Bupati dan Tokoh Masyarakat

Ngawi, kab-ngawi.kpu.go.id - Sabtu (18/7/2020) KPU Kabupaten Ngawi melaksanakan Gerakan Coklit Serentak (GCS) bersama PPDP di 19 Kecamatan. 5 orang komisioner melakukan monitoring ke 19 Kecamatan. Kegiatan diawali dengan Apel serentak pada pukul 08.00 di tingkat PPS dengan peserta PPDP. Selanjutnya, Gerakan Coklit Serentak, dilaksanakan dengan mengunjungi rumah tokoh-tokoh masyarakat di Kabupaten Ngawi. Baik tokoh Pemerintahan, Politik, Kebudayaan, Keagamaan dan lainnya. Diantara tokoh yang dikunjungi adalah Budi Sulistyono (Bupati Ngawi), Pimpinan Perkebunan Teh Jamus di Sine, beberapa Anggota DPRD Ngawi, serta tokoh agama di masing-masing Kecamatan. Gerakan Coklit Serentak sebagai tindak lanjut  Gerakan Klik Serentak mengecek daftar pemilih melalui lindungihakpilihmu.kpu.go.id (15 Juli 2020 lalu), keduanya diluncurkan KPU RI untuk meningkatkan kualitas dan tersusunnya daftar pemilih yang baik.  Ketua KPU Ngawi Prima Aequina menyampaikan bahwa, Gerakan Coklit Serentak, juga menjadi wahana untuk menyampaikan pesan bahwa tahapan Pemilihan yang dijalankan, akan selalu diiringi dengan penerapan protokol pencegahan penyebaran Covid-19. Hal tersebut direalisasikan dengan keberadaan PPDP yang dilengkapi Alat Pelindung Diri serta S.O.P saat menemui warga dari rumah ke rumah. Lengkap dengan masker, sarung tangan, pelindung wajah, serta antiseptik. Prosedur lainnya adalah, jaga jarak, mencegah kontak fisik, serta mengupayakan menemui tuan rumah, di teras saja. Seperti diketahui, 1797 petugas PPDP di Kabupaten Ngawi telah menjalani Rapid Tes dengan hasil non reaktif. (humas)