Umum

Kesiapan Semakin Baik, Pemilihan 2020 Jadi Semangat Lawan Covid-19

Persiapan Pemilihan 2020 dipastikan semakin matang, baik dalam hal anggaran, kesiapan personel maupun tahapan yang berjalan. Hal tersebut terungkap usai pertemuan antara Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI dengan Kementerian Dalam Negeri (Mendagri) di Kantor KPU RI, Kamis (30/7/2020) sore, seperti dilansir dari kpu.go.id. Mendagri Tito Karnavian yang hadir bersama 4 dirjennya menegaskan, permasalahan anggaran yang sebelumnya sempat terhambat kini sudah mengalami perkembangan yang signifikan. Pembicaraan dengan Menteri Keuangan (Menkeu) terkait anggaran yang berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) juga sudah terselesaikan dengan baik. “Kemudian terkait personel, apakah ada masalah kita selesaikan. Kami akan mendukung apa yang menjadi kewenangan Kemendagri khususnya masalah anggaran, administrasi dan lain-lain,” jelas Tito. Terkait pelaksanaan Pemilihan 2020 yang digelar dimasa pandemi Covid-19, menurut Tito, antara KPU dengan Kemendagri memiliki semangat yang sama untuk menjadikan pemilihan sebagai gerakan perlawanan Covid-19. Apalagi dengan sumberdaya (penyelenggara) yang mencapai 3 juta hingga tingkat RT/RW, Tito menyakini lembaga KPU bisa menjadi agen dalam perlawanan Covid-19. “Kita punya visi sama agar pemilihan jadi momentum penting. Penyelenggara bisa menjadi agen perlawanan Covid-19 membuat masyarakat bergerak. Silakan adu gagasan menyelesaikan persoalan Covid-19 didaerahnya,” ucap Tito. Senada Ketua KPU RI Arief Budiman menyebut persiapan pelaksanaan Pemilihan 2020 semakin baik. Anggaran yang dibutuhkan untuk penyelenggaran Pemilihan 2020 juga semakin berkembang dimana untuk anggaran yang berasal dari APBN untuk tahap pertama seluruhnya telah ditransfer ke masing-masing daerah penyelenggara Pemilihan 2020. Sementara yang berasal dari Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) prosesnya telah mengalami perkembangan yang signifikan. “Untuk APBD ada 212 daerah yang sudah 100 persen, sebagian besar (58 daerah) itu antara 40-80 persen. Hanya 3 atau 2 daerah saja yang masih dibawah 40 persen,” jelas Arief. Pertemuan dengan Kemendagri menurut Arief juga menjadi ruang pembahasan draft peraturan KPU (PKPU) yang segera akan dibahas bersama DPR RI. Setidaknya ada tiga draft PKPU yang harus segera dibahas bersama antara lain PKPU kampanye, PKPU dana kampanye serta PKPU pencalonan. Arief meyakini dengan perkembangan kesiapan Pemilihan 2020 yang signifikan ini, optimisme menuju 9 Desember 2020 yang sukses makin besar. “Mudah-mudahan itu tidak menghalangi implementasi tahapan karena anggaran sudah tersedia,” tutup dia. (hupmas kpu ri dianR/foto: dosen/ed diR)

Peran Bersama Cegah Penyebaran Covid-19 di Lingkungan Kerja

Disiplin menjadi kunci dalam upaya pencegahan dan penularan Covid-19. Khusus di tempat kerja atau kantor, sikap disiplin juga untuk memutus rantai penyebaran virus dan memastikan lingkungan kerja aman serta menghindari munculnya kluster baru Covid-19. Hal tersebut terungkap dalam diskusi daring yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI bertajuk “Sosialisasi Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Bagi Pegawai di Lingkungan KPU RI”, Kamis (30/7/2020). Informasi ini seperti dimuat dalam kpu.go.id. Salah satu narasumber yang hadir pada kegiatan ini, Kasubdit Penyakit Infeksi dan Emerging Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Endang Budi Hastuti mengatakan berbagai upaya bisa dilakukan untuk memastikan lingkungan kerja aman dan bebas dari penyebaran penularan Covid-19. Dimulai dari diri sendiri dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 seperti rajin mencuci tangan, gunakan masker, jaga jarak, konsumsi gizi seimbang hingga menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti berolahraga hingga rajin mandi seusai beraktivitas. “Bekerja di era pandemi selalu menganggap orang lain dan diri sendiri berpotensi menyebarkan virus, mematuhi aturan dan jangan lupa berdoa,” kata Endang. Adapun upaya yang bisa dilakukan oleh tempat kerja atau kantor juga dengan menerapkan protokol kesehatan seperti melakukan pemeriksaan suhu tubuh bagi pekerja dan tamu, menyediakan tempat cuci tangan dilokasi strategis, memastikan seluruh area kerja bersih dan higienis, mengoptimalkan sirkulasi udaran dan sinar matahari diruangan kerja, menyediakan tissue dan masker bagi pekerja sakit dan menyediakan area sementara bagi pekerja tersebut serta menginformasikan dan mengedukasi kepada seluruh pekerja untuk menerapkan perilaku bersih dan sehat. “Upaya lain adalah dengan menyosialisasikan tentang protokol isolasi diri sendiri, memasang pesan kesehatan ditempat strategis, melakukan hirarki pengendalian risiko penularan Covid-19 dan meminta kepada pekerja yang tidak masuk kerja karena sakit untuk melapor,” jelas Endang. Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Pencegahan Bencana (BNPB), Lilik Kurniawan mengingatkan jika pasca lima bulan dilanda pandemi Covid-19, faktor kedisiplinan menjadi kunci. Sebab dimasa sekarang banyak yang sudah mulai meninggalkan protokol kesehatan karena merasa sudah bosan dan tidak nyaman dengan kebiasaan baru. Dia pun mengajak KPU RI sebagai lembaga untuk tidak lelah menyampaikan sosialisasi kepada pegawai maupun masyarakat terkait Covid-19 melalui empat tahap, mulai dari to know (yang terpenting tahu dulu apa itu Covid-19), to understand (paham apa itu Covid-19, gejala hingga harus kemana apabila terserang), deep awareness (mulai siap untuk merencanakan apa yang harus dilakukan untuk mencegah) serta action (pada tahap melaksanakan). “Semua orang punya peran dalam memutus Covid-19. Perlu saling mengingatkan untuk kesehatan bersama, apabila (ada yang) tidak menerapkan protokol kesehatan. Mungkin belum jadi kebiasaan kita tapi harus mulai, kita lakukan,” ucap Lilik. Turut serta sebagai peserta pada seminar ini adalah Ketua dan Anggota KPU RI, Plt Sekretaris Jenderal, para pejabat hingga staf. (hupmas kpu ri dianR/foto: jap/ed diR)

Jujur dan Responsif, Cegah Covid-19 di Lingkungan Kantor

Linkungan kerja atau kantor disebut sebagai tempat yang rentan penularan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Upaya pencegahan pun perlu rutin dilakukan, tidak hanya sebatas melakukan penyemprotan disinfektan ditempat kerja tapi juga pemahaman dari masing-masing individu (pekerja) untuk selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19. “Jadi mulai dari lingkungan kecil dirumah, disarana transportasi umum dan sampai dikantor perhatikan cara bergaul, bekerja harus memenuhi protokol Covid-19,” pesan Ketua KPU Arief Budiman saat membuka “Sosialisasi Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Bagi Pegawai di Lingkungan KPU RI” yang diselenggarakan secara daring, Kamis (30/7/2020). Informasi seperti dilansir dri kpu.go.id. Dikegiatan yang juga diikuti oleh para anggota KPU RI, pejabat hingga staf ini Arief meminta agar semua mulai memberikan perhatian lebih kepada diri sendiri dan juga orang disekitarnya. Jujur ketika merasakan ada masalah kesehatan disebut Arief juga dapat mengantisipasi penyebaran penularan Covid-19 ke orang lain. “Kalau ada yang merisaukan segera lakukan pemeriksaan,” kata Arief. Terkait respon lembaga dalam menghadapi pandemi Covid-19, Arief menilai KPU RI cukup baik dalam mencegah penularan Covd-19 dilingkugan kantor maupun dalam hal penyelenggaraan tahapan Pemilihan 2020. “Mudah-mudahan Pemilihan 2020 bisa dikawal dengan baik dan mudah-mudahan penyelenggara pemilu mulai dari KPU RI, KPU provinsi, KPU kab/kota hingga penyelenggara ad hoc dapat selalu menjaga dirinya dari sebaran Covid-19 dan selalu mendapat berkah dari Allah SWT,” harap Arief. Sementara itu Kepala Biro Sumberdaya Manusia (SDM) Setjen KPU RI, Lucky Firnandy Majanto menambahkan, bahwa saat ini di KPU RI sudah terbentuk Tim Penanganan Covid-19 yang diketuai Deputi Dukungan Administrasi Purwoto Ruslan Hidayat. Selain itu penerapan aturan kesehatan pencegahan penularan Covid-19 dilingkungan KPU RI juga telah berjalan, melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), PSBB transisi dan sekarang melaksanakan pembagian kerja Work From Home (WFH) dan Work Frim Office (WFO) bagi pegawai. Salah seorang narasumber, Kasubdit Penyakit Infeksi dan Emerging Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Endang Budi Hastuti mengapresiasi adanya Tim Penanganan Covid-19 di lingkungan KPU RI. Dengan adanya tim ini maka dia meyakini protokol, kebijakan hingga aturan yang disampaikan dan dibuat oleh Kemenkes maupun Satgas Covid-19 bisa dijalankan dan diimplentasikan. Pada sesi sosialisasi sendiri, bertindak selaku moderator Deputi Bidang Administrasi KPU RI, Purwoto Ruslan Hidayat dengan narasumber lainnya Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Lilik Kurniawan. (hupmas kpu ri dianR/foto: jap/ed diR)

Komisioner KPU Jatim Monitoring Coklit, Kunjungi Kediaman Denny Caknan

Ngawi, kab-ngawi.kpu.go.id - Komisioner KPU Jawa Timur Nurul Amalia didampingi Komisioner KPU Ngawi Putra Adi Wibowo SW, melakukan monitoring kegiatan Coklit di Kecamatan Bringin dan Kecamatan Ngawi, Rabu (30/7/2020). Diantara  rumah  yang  dikunjungi adalah kediaman Denny Caknan pelantun lagu Kartonyono Medot Janji, yang berada di Kelurahan Margomulyo Kecamatan Ngawi. Menanggapi hal tersebut, Putra Adi mengatakan bahwa  Coklit dilakukan kepada semua keluarga, untuk mendata pemilik hak pilih. Putra menambahkan, kunjungan ke rumah rumah Denny itu sekaligus mendampingi PPDP. Ini mnjadi  bagian upaya dari KPU untuk mengabarkan kegiatan Coklit pada  masyarakat luas. Sebelumnya, pada 18 Juli 2020, juga telah dilaksanakan Gerakan coklit serentak, dimana ditandai dengan apel serentak, serta coklit PPDP ke berbagai tokoh yang dikenal publik. PPDP di coklit ke rumah tokoh atau pribadi yang dikenal luas oleh masyarakat setempat. Dimana diantaranya, terdapat artis, politisi, tokoh agama, tokoh masyarakat, seniman dan sosok publik lainnya. (humas/ngw/ari)

Tangkal Hoax dengan Seminar Pilkada Hebat Tanpa Hoax

Ngawi, kab-ngawi.kpu.go.id –  Jumlah pengguna internet di Indonesia menempati urutan terbanyak ke delapan di dunia. Internet sendiri sudah menjangkau 64% Penduduk Indonesia. Dalam penggunaan internet, masyarakat kita rata-rata menghabiskan waktu 8 jam sehari. Demikian hasil riset dari Hoot Suite akhir Januari 2020, yang disampaikan Ketua KPU Kabupaten Ngawi Prima Aequina dalam Seminar Pilkada Hebat Tanpa Hoax. Menurut Prima, dengan semakin bergantungnya orang pada internet, maka harus memahami sisi positif maupun negatif. “Internet khususnya Media Sosial memiliki banyak sisi positif. Namun jangan lupa untuk mewaspadai sisi negatif yang dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, terutama penyebaran konten hoax.” Kata Prima dihadapan Siswa Siswi SLTA peserta Seminar Pilkada Hebat Tanpa Hoax yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Ngawi tersebut. Pada tahun Pemilu, seperti 2019 lalu, tren hoax meningkat, dengan didominasi hoax Politik. Untuk itu ia mengajak para pelajar untuk menjadi generasi milenial yang cerdas dalam bermedsos. “Diantaranya adalah dengan cara tidak membuat dan tidak menyebarkan hoax. Kita, apalagi adik-adik pelajar harus menjadi pelajar yang santun dalam share di medsos. Jangan lupa mengecek kebenaran sumber informasi, lalu jangan mudah tersulut emosi karena berbeda pandangan atau pilihan. Berikutnya, perlu mengasah kemampuan literasi dan aktif dalam diskusi-diskusi termasuk diskusi online, lalu ikuti akun resmi lembaga pemerintah. Ikuti juga informasi dari akun Medsos KPU sebagai penyelenggara Pemilu atau Pemilihan.” Kegiatan Seminar di aula perpustakaan Daerah Ngawi tersebut, dilaksanaakan dengan protokol Pencegahan Covid, serta disiarkan langsung melalui Chanel Youtube Ngawi Smart. Adapun narasumber yang hadir, selain Ketua KPU adalah Fetty Kumiawati, S.I.Kom Ketua Relawan TIK Kabupaten Ngawi dan Satriana  Mahasiswi Hukum Universitas Brawijaya. (Humas/Bim)