Umum

Monitoring Coklit, KPU Ngawi Datangi Daerah Perbatasan Jatim-Jateng

Ngawi, kab-ngawi.kpu.go.id – Tahapan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih saat ini masih berlangsung. Guna memastikan prosesnya berjalan sebagaimana mestinya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Ngawi melakukan monitoring di berbagai Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada wilayah perbatasan. Monitoring sendiri dilaksanakan dua hari 6-7 Agustus 2020. Hadir mengikuti jalannya monitoring, di wilayah perbatasan Provinsi Jatim dan Jawa Tengah, tepatnya di Desa Ketanggung Kecamatan Sine Anggota KPU Kabupaten Ngawi Aman Ridho Hidayat bersama anggota Komisi I DPRD Ngawi Haryanto, Heru Kusnindar dan Pujo Wahono. Dikesempatan tersebut mereka menemui Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) dan warga yang berada di sisi barat selatan Kabupaten Ngawi tersebut. “Kami memastikan bahwa coklit dilaksanakan dengan baik, termasuk di wilayah pinggiran wilayah Kabupaten Ngawi,” kata Aman yang juga Divisi Teknis Penyelenggaraan, Kamis (6/8/2020). Sementara itu diperbatasan Ngawi dengan Jawa Tengah di sisi utara, Anggota KPU Ngawi lainnya Putra Adi Wibowo SW bersama Ketua Komisi I DPRD Ngawi Amin Sunarto mengunjungi TPS 10 Dusun Gunung Rambut Desa Pitu Kecamatan Pitu.Di wilayah Gunung Rambut, tim  monitoring melakukan wawancara dengan PPDP disertai pemeriksaan administrasi. Selain itu juga menemui warga secara langsung. Kunjungan ke dusun Gunung Rambut dilakukan setelah Rombongan monitoring di Desa Cantel. Putra yang mengampu Divisi Perencanaan Data dan Informasi menyampaikan bahwa selain di wilayah perbatasan, monitoring coklit juga dilakukan pada wilayah dengan akses terjauh dari ibukota kabupaten, TPS dengan pemilih terbanyak, geografis sulit serta kriteria lainnya sesuai intruksi KPU RI. “Kami berharap PPDP bekerja  sesuai dengan buku kerja atau regulasi serta proses coklit tepat data dan tepat waktu,” pungkas Putra. (humas kpu ngawi)

DPRD Ngawi Bersama Komisioner KPU Ngawi Pantau Coklit di Jogorogo

Jogorogo Ngawi, kab-ngawi.kpu.go.id – Komisioner KPU Kabupaten Ngawi bersama Komisi 1 DPRD  melakukan monitoring coklit pemutakhiran data pemilih, pada hari Jum'at (7/8/2020) di kecamatan Jogorogo. Komisioner  KPU  kab Ngawi Divisi Teknis Aman Ridho Hidayat, menyampaikan bahwa monitoring guna memantau dan memonitor langsung teknis pelaksanaan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih yang sedang dilaksanakan petugas PPDP. Dengan demikian, akan diketahui proses maupun hambatan yang dihadapi petugas coklit di lapangan dalam masa pandemi Covid 19. Pada kesempatan ini anggota Komisi I DPRD kabupaten  Ngawi Pujo Wahono menyampaikan himbauan kepada petugas PPDP untuk bekerja dengan baik dan benar sesuai dengan prosedur yang telah di tetapkan. Pujo berharap, agar nanti jangan sampai ada warga masyarakat yg tidak bisa menggunakan hak pilihnya disebabkan adanya kesalahan data. “Saya lihat, di kecamatan Jogorogo tahapan coklit sudah berjalan dengan baik." imbuhnya. Ketua PPK kec Jogorogo Gunawan Prasetyo mengatakan dalam pelaksanaan monitoring para petugas telah mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid 19. Ini ditandai dengan pemakaian APD (Alat Pelindung Diri) seperti masker, faceshield, sarung tangan dan handsanitizer. Gunawan mengaku sangat lega karena kegiatan monitoring berjalan lancar. (humas/jgrg/brk/red)

Menilik Coklit di Pakulon, Dusun Terpencil di Kecamatan Karangjati

Karangjati Ngawi, kab-ngawi.kpu.go.id- Dalam rangka monitoring pencocokan dan penelitian (Coklit) ke daerah perbatasan, anggota KPU Kab. Ngawi mengunjungi 2 Desa di wilayah Kecamatan Karangjati, yaitu Rejuno dan Rejomulyo, pada Kamis (6/8/2020). Di Desa Rejuno terdapat Dusun Pakulon yang letaknya terpencil, jaraknya terpisah dengan dusun-dusun lain di Rejuno. Dusun Pakulon merupakan daerah paling utara di Karangjati, yang juga berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Bojonegoro. Dusun Pakulon bisa ditempuh dengan jarak sekitar 6 KM dari Kantor Desa Rejuno, namun melintasinya akan serasa jauh. Hal ini karena perjalanan yang ditempuh harus melewati hutan, dengan akses jalan area Perhutani. Warga dusun Pakulon akan terhimpun dalam satu tempat pemungutan, yaitu TPS 7. Karena daerahnya terpencil, maka jalinan persaudaraan di dusun tersebut sangat erat. Wilayah sekitar pemukiman warga, merupakan wilayah kebun perhutani atau biasa disebut “mbaon”. Dalam melakukan coklit, PPDP harus menunggu sore agar bisa bertemu dengan warga. Ini karena warga pagi sampai sore umumnya bekerja di mbaon. Komisioner KPU Ngawi didampingi PPK PPS sempat berbincang dengan Sukar (Kasun setempat) untuk mengetahui hal-hal terkait partisipasi warga dalam Kepemiluan. Pak Dar, juga menyempatkan mengunjungi beberapa rumah warga untuk menanyakan apakah sudah didata sebagai pemilih. Warga yang dikunjungi secara mendadak, menjawab sudah didata dan bersedia mengambilkan  lembar tanda pendataan oleh PPDP. Setelah turun dari wilayah Pakulon, Tim KPU Ngawi kemudian menuju Desa Rejomulyo khususnya wilayah TPS 07 berbatasan langsung dengan Kabupaten Madiun. Saat diwawancarai, anggota KPU Ngawi Darsono menyampaika tujuan kegiatan tersebut. “monitoring dilakukan untuk memastikan proses pencoklitan sesuai aturan” Darsono menambahkan,  monitoring juga untuk mengetahui kendala dan memberikan solusi, sehingga Partisipasi (kehadiran) saat memilih nanti bisa maksimal . Dalam pertemuan dengan PPS serta PPDP, Pak Dar mengingatkan kembali pentingnya pencegahan penyebaran Covid-19, dengan tetap menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) saat coklit sampai kegiatan selesai pada 13 Agustus nanti. Kepada PPK dan PPS ia juga meminta, agar coklit ini dipantau terus guna menghasilkan data yang akurat pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Ngawi Tahun 2020. (humas/krjt/kien/red)

Monitoring Coklit Di Kecamatan Widodaren, Kadespun Ikut Monitoring

Widodaren Ngawi, kab-ngawi.kpu.go.id - Jum’at, (07/08/2020) Ketua KPU Ngawi Prima Aequina Sulistiyanti beserta jajaran Monitoring di Kecamatan Widodaren. Terdapat 3 desa yang dikunjungi, yaitu Desa Banyubiru, Walikukun, dan Karangbanyu. Rombongan tiba di kantor sekretariatan PPK sekitar jam 12.30 WIB. Setelah berbincang dengan PPK selanjutnya menuju lokasi yang pertama yaitu di Desa Banyubiru. Di desa Banyubiru ada 2 tempat yang di monitoring, yaitu di Dusun Bulak Pepe dengan kriteria pemilih tebanyak dan Dusun Kuncen dengan kriteria letak wilayah Geografis tersulit. Kepala Desa Banyubiru, bahkan ikut serta dalam monitoring, dan mendampingi PPDP dari rumah ke rumah. Selanjutnya, tim menuju Desa Walikukun, di wilayah TPS dengan kriteria dengan Pemilih terbanyak. Adapun lokasi terakhir adalah Desa Karangbanyu di 1 TPS dengan Kriteria wilayah dengan akses terjauh dari Ibu Kota Kabupaten. Di Karangbanyu tim ditemani oleh PPS. Di Karangbanyu terdapat hal menarik, dimana terdapat 3 rumah berdampingan dan berhadapan tapi TPS-nya berbeda. Rumah pertama masuk wilayah Karangbanyu, Rumah Kedua masuk wilayah Sidolaju dan Rumah Ketiga masuk di wilayah Desa Gembol Kec. Karanganyar. Monitoring selesai sekitar pukul 18.00. “Meskipun akses yang ditempuh sulit oleh pemilih menuju TPS nantinya, namun baik PPDP, PPS Dan PPK harus memastikan pemilih yang sudah dicoklit bisa mencoblos di TPS.” Harap Ketua KPU Ngawi. (humas/wddr/alan/red)

Kunjungi Warga di Pangkur, Komisioner Pastikan PPDP Bekerja Sesuai Prosedur

Pangkur Ngawi – kab-ngawi.kpu.go.id, Tahapan coklit (pencocokan dan penelitian) data pemilih  Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Ngawi masih berlangsung. Guna mengecek sejauh mana hasil kegiatan coklit warga, KPU Ngawi bersama jajarannya melakukan Supervisi ke 19 Kecamatan. Salah satunya adalah, di wilayah Desa Babadan dan Ngompro Kecamatan Pangkur, Kamis (06/08/2020). Komisioner KPU Divisi Hukum, Jakiyem melakukan kunjungan langsung di Babadan tepatnya TPS 006 dan 007. TPS ini merupakan TPS yang berada di wilayah perbatasan antara Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Madiun. Pada TPS tersebut terdapat 8 rumah dengan 9 KK yang mana  untuk mencapainya harus melewati jalan setapak. Selain Babadan, yang menjadi tujuan kedua dari Tim KPU adalah wilayah Ngompro tepatnya TPS 001 dan 002 yang wilayahnya ada di seberang Sungai Madiun. Akses rumah warga bisa ditempuh dengan menggunakan  Gethek (perahu kecil), dengan penyediaan perahu sampai pukul 17.30 wib. Cara lain untuk menempuh rumah warga yang terpisah  wilayah tersebut, juga bisa dengan jalur darat, dimana melewati beberapa Desa di Kecamatan lain (Kecamatan Kwadungan). Akses sulit tak menyurutkan niat tim untuk mengecek dan supervisi hasil coklit PPDP, termasuk dengan mengecek kebenaran dan kelengkapan isian sticker pemilih yang ditempel, dengan data coklit yang telah tercatat oleh PPDP. "PPDP tetap harus bekerja sesuai prosedur". Tegas Bu Jak (sapaan akrab Bu Jakiyem) disela mengecek langsung dengan wawancara dengan warga yang dijumpai.  Pihaknya ingin memastikan, bahwa PPDP bekerja dengan baik dan sesuai prosedur.(humas/pgkr/yen/red)

Komisioner KPU Ngawi, Monitoring Coklit Lanjut Sosialisasi di Acara Bersih Desa

Kwadungan Ngawi,kab-ngawi.kpu.go.id – Kamis (6/8/2020) KPU Ngawi bersama Komisi I DPRD Ngawi melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan Coklit di wilayah Kecamatan Kwadungan. Komisioner Divisi Hukum Jakiyem hadir bersama  Heru Kusnandar, Sri Haryatiningsih dan Anas Hamidi. Tim Monitoring mengawali kunjungan di Desa Pojok tepatnya pada TPS 001,002, 005. Sedangkan di Desa Warukkalong tepatnya pada TPS 001. Pada TPS terssebut, Tim melakukan wawancara dan pengecekan administrasi Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP). Selanjutnya mengunjungi  TPS 001 dan TPS 002 Desa Budug. Selain monitoring, Komisioner KPU Ngawi Jakiyem juga menyempatkan sosialisasi dalaam acara adat bersih desa di desa Budug, dengan koordinasi dengan Kepala Desa setempat.  Pada kesematan tersebut, Bu Jak menyampaikan kabar akan diselenggarakannya Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Ngawi pada 09 Desember 2020,  dengan menerapkan protokol covid-19. Perempuan asal Mantingan tersebut berpesan agar masyarakat memastikan diri dan keluarga yang sudah mempunyai hak pilih, telah terdaftar dan tercoklit. Sementara itu, kegiatan pendataan pemilih (coklit) di KECAMATAN Kawadungan, saat informasi ini diturunkan telah mencapai  83%. (humas/Kwd/Yen/red)  

Populer

Belum ada data.