Umum

Kegiatan Orientasi Tugas Bagi KPU Kabupaten/Kota Gelombang VIII Telah Usai

Jakarta, kab-ngawi.kpu.go.id – Sabtu (16/11/2019) Kegiatan Orientasi Tugas bagi KPU Kabupaten/Kota Gelombang VIII sudah selesai digelar oleh KPU RI. Agenda nasional tersebut berlangsung selama 5 hari. Segenap peserta Orientasi Tugas dari KPU Kabupaten/Kota mengikuti kegiatan yang didesain semi interaktif. Dalam arti, kegiatannya dalam setiap sesi didesain dengan dua arah. Dimana pemateri hanya menyampaikan dengan singkat, kemudian dilanjut dengan penggalian dan pengembangan dari peserta melalui diskusi dan dialog. Bagi tim dari KPU Kabupaten Ngawi yang terdiri dari Sekretaris dan 5 orang Komisioner, kemasan acara tersebut sangat menarik dan tidak monoton. “Lebih mengena dan membuat kami sebagai peserta begitu antusias” ungkap Aman Ridho Hidayat, usai kegiatan. Ortug yang dilaksanakan 12 – 16 November, membawa kesan tersendiri bagi peserta. Acara Orientasi Tugas Gelombang VIII ditutup oleh anggota KPU RI Divisi SDM, Ilham Saputra yg mewakili Ketua KPU RI. Dalam penutupan, juga diiringi dengan pemberian penghargaan kepada lima satker terbaik dari setiap kelas, serta penghargaan kepada fasilitator yang turut mendukung kegiatan ini. (ARH)  

Evaluasi Peneliti Terhadap Sistem Pemilu Serentak

Bogor – Kesuksesan penyelenggaraan Pemilu 2019 diapresiasi banyak pihak. Seiring dengan itu, berbagai masukan dan kritik juga disampaikan, untuk Pemilu yang lebih baik di masa yang akan datang. Ini juga tercermin dalam kegiatan Konferensi Nasional dan Call for Papers Tata Kelola Pemilu Indonesia yang dilaksankan di Kota Bogor, Kamis (14/11/2019). dok KPURI Diantara yang perlu perhatian termasuk konsep keserentakan pemilu,  yang oleh sebagian kalangan perlu mendapat pemahaman ulang. Pemilu serentak dengan lima jenis surat suara, dinilai kurang tepat. Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsudin Haris angkat bicara. Seperti dilansir oleh kpu.go.id, dia menyarankan agar dilakukan  perubahan model pemilu serentak,  dari pemilu lima surat suara menjadi pemilu nasional dan lokal. Syamsudin Haris menjelaskan, dengan adanya pembagian pemilu nasional dan lokal tersebut maka tata bernegara a akan semakin baik karena kepala daerah dipilih bersamaan dengan legislatif didaerahnya. Sedangkan untuk Presiden dan Wakil Presiden juga dipilih, bersama legislatif ditingkat nasional.  “Pemilu 2019 lalu isu lokal kurang muncul akhirnya (kalah dengan isu nasional) ada manipulasi isu,”  tutur Syamsudin (kpu.go.id, kamis)

Ramlan Surbakti : “Selain Luber Jurdil, Pemilu Juga Harus Periodik”

Bogor – Dalam Undang-undang (UU) Pemilu, menyebutkan bahwa  Pemilu harus dilaksanakan dengan azaz langsung, umum, bebas rahasia, jujur dan adil (luber jurdil).  Namun, menurut pengamat senior kepemiluan Ramlan Surbakti, Pemilu juga mengandung syarat periodik. Menurut Rmlan, periodik tidak hanya bermakna sebagai konsistensi waktu, tapi juga bentuk penilaian pemilih terhadap pemimpin yang ada. “Rakyat menilai apakah incumbent punya kinerja baik, kalau iya maka dipilih kembali. Tapi kalau kinerja buruk maka tidak dipilih lagi, itu arti dari periodik,” jelas Ramlan saat diminta untuk menjadi pemateri pada sesi pembukaan Konferensi Nasional dan Call for Papers Tata Kelola Pemilu yang berlangsung di Bogor, Rabu (13/11/2019) malam seperti diberitakan oleh kpu.go.id. Pria yang sempat menjabat sebagai Ketua KPU RI (2004-2007) ini juga menyebut pemilu haruslah memenuhi prinsip bebas dan adil (free and fair). Bebas dari tekanan, ancaman sementara adil menunjukkan adanya kesetaraan bagi semua, baik untuk peserta pemilunya maupun masyarakat pemilihnya. “Dan adil yang pertama untuk peraturan yang menjamin kesetaraan, jadi semua apapun latar belakangnya punya hak pilih, setiap peserta calon punya kebebasan sama untuk bersaing. Media massa juga meliput semua pihak dan memberitakan secara faktual. Yang paling susah dipenuhi adil kedua, yaitu equal playing field (arena bermain semua peserta punya titik tolak yang sama). Ini susah karena ada peserta pemilu yang punya dana melimpah tapi ada juga yang punya,” jelas Ramlan. Disisi lain, Ramlan mengemukaan bahwa dari pelaksanaan Pemilu 2019 masyarakat begitu antuias. Ini didukung dengan peserta pemilu, terutama Peserta Pemilu Presiden Wakil Presiden. sumber : kpu.go.id dengan judul Selain Luber-Jurdil, Pemilu Juga Harus Periodik

Komisioner dan Sekretaris KPU Kabupaten Ngawi Semangat Ikuti Orientasi Tugas

Ngawi, kab-ngawi.kpu.go.id –  Rabu (13/11/2019) Komisioner dan Sekretaris KPU Kabupaten Ngawi, mengikuti Orientasi tugas di Jakarta. Kegiatan tersebut masuk dalam gelombang ke delapan, yang di ikuti oleh 38 kabupaten/kota se Indonesia. Dari KPU Kabupaten Ngawi hadir Prima Aequina Sulistyanti (Ketua), Aman Ridho Hidayat (anggota),   Sudarsono (anggota),  Jakiyem (anggota), Putra Adi Wibowo SW (anggota) dan Eddy Sukamto (Sekretaris).   Prima Aequina Sulistyanti Ketua KPU Kabupaten Ngawi menyampaikan bahwa dia dan rekan-rekan begitu semangat mengikuti kegiatan. “Bila sehari-hari dikantor kami fokus tahapan  dan persiapan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati, sekarang sejenak kami ikut orientasi. Menambah semangat dan ilmu baru dari narasumber dengan berbagai latar belakang. Sebelum nanti kembali  ke tahapan menyongsong 2020.” ungkap Prima. Sementara itu, Putra Adi Wibowo SW, komisioner yang membidangi data menyampaikan bahwa sebagai komisioner baru, mengaku senang ikut kegiatan bertaraf nasional tersebut. “Selama sepekan, kami akan tertulari antusiasme dan semangat penyelenggara dari puluhan daerah, dengan berbagai latar belakang dinamika tugas di masing-masing wilayahnya. Jadi diluar kelas, kami bisa menggali  pengalaman, dan melengkapi bekal menjalankan tugas hingga lima tahun kedepan” tutur komisioner yang berkacamata tersebut. (tekhubmas) Bagikan :

Penyelenggara Pemilu Harus Menjalankan Prinsip Pemilu

Jakarta, Rabu (13/11/2019) Kegiatan Orientasi Tugas Gelombang VIII oleh KPU RI berlangsung sampai 16 November 2019. Diantara materi yang diberikan adalah yang terkait dengan tata kerja anggota KPU yang disampaikan oleh Komisioner KPU RI, Ilham Saputra Ilham. Khususnya materi rancangan peraturan KPU tentang Tata Kerja KPU KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota Hasil Harmonisasi. Dalam kesempatan itu, Ilham menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai luhur penyelenggara pemilu. Hal  ini bertujuan agar masyarakat tetap menaruh kepercayaan.  “Karena itu Badan Penyelenggaara Pemilu (BPP) harus memastikan seluruh aspek dari kontestasi pemilu memenuhi norma global dan mengikuti prinsip pemilu (guiding principles of election) meliputi independensi, imparsialitas, integritas, transparansi, efisiensi, profesionalisme dan pelayanan publik.” ungkap Ilham seperti dikuti dari kpu.go.id.  Komisioner yang membidangi  Sumber Daya Manusia tersebut juga mengingatkan bahwa integritas seorang anggota KPU dapat mencegah terjadinya manipulasi pemilu. Menyikapi hal ini, KPU RI menurut dia telah mengeluarkan sejumlah petunjuk aturan yang mengatur dan mengawasi perilaku penyelenggara pemilu.  “Dan kode perilaku yang diatur bermakna pencegahan, pembinaan, dan internalisasi nilai-nilai untuk membentuk esprit de corps KPU secara kelembagaan,” jelas Ilham. Lebih lanjut, Ilham menuturkan bahwa tata kerja anggota KPU juga menjelaskan turunan dari pakta integritas dan Sumpah/Janji yang harus dipatuhi oleh anhgota KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota. dikutip dari kpu.go.id dengan judul Integritas Penyelenggara Tentukan Kredibilitas dan Legitimasi Pemilu

Komisioner dan Sekretaris Harus Terus Bersinergi

Ngawi, kab-ngawi.kpu.go.id – Selasa (12/11/2019) KPU RI menggelar Kegiatan Orientasi Tugas gelombang ke delapan di Jakarta. Diantara hal yang menjadi pesan ketua KPU RI Arief Budiman adalah pesannya kepada jajaran penyelenggara untuk terus bersinergi. “Kepemimpinan di KPU merupakan sinergi dari Komisioner dan sekertaris. Keberadaannya kolektif kolegial. leadershipnya KPU itu pada lima komisioner, ini dengan berinovasi  dalam menjalankan tahapan pemilu. Sedangkan Sekretaris  sebagai manajamen  administratif dalam KPU.” ungkap Arief. Menanggapi hal tersebut, Komisioner KPU Ngawi Sudarsono menyampaikan hal senada. “Semangat kebersamaan menjadi kata kunci dalam melaksanakan tugas di KPU. Dan  makin mendekati pemilihan pemimpin daerah, maka kesamaan gerak langkah harus terus dijaga. Orientasi ini menguatkan tekad terebut, antara komisiner dan Sekretaris. Sudarsono berujar, kegiatan Orientasi sendiri dilaksanakan  setelah masa-masa pelantikan. Meski demikian tidak mengurangi substansi dan ruh dalam mengikuti kegiatan.“Orentasi tugas tersebut sangat bermanfaat bagai komisioner dan sekertaris  KPU Kab.Ngawi, apalagi tahun 2020, kami melaksanakan Pemilihan Bupati dan Wakil bupati Ngawi.” (Ds)